Radiohead's 'Creep': The Ultimate Indonesian Translation

Radiohead's 'Creep': The Ultimate Indonesian Translation Siapa sih di antara kita yang nggak kenal dengan _lagu ikonik_ **"Creep"** dari **Radiohead**? Jujur aja, guys, lagu ini tuh kayak *anthem* buat kita yang kadang ngerasa beda, nggak pede, atau cuma pengen jadi 'normal' di tengah keramaian. Sejak dirilis pertama kali tahun 1992, "Creep" udah jadi semacam *teman setia* buat banyak orang di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Entah kamu baru denger atau udah jadi penggemar lama, pasti ada sesuatu yang bikin *lagu Creep* ini nempel banget di hati. Nah, kali ini, kita bakal kupas tuntas **terjemahan lagu Creep Radiohead** ke Bahasa Indonesia secara lengkap, bukan cuma sekadar liriknya doang, tapi juga *makna di balik setiap baitnya*. Kita akan menyelami kenapa lagu ini begitu *universal* dan terus relevan sampai sekarang. Persiapkan dirimu, karena kita akan _mengungkap lapisan-lapisan emosi_ dan _pesan mendalam_ yang ada dalam "Creep", memastikan kamu mendapatkan *pemahaman yang paling komprehensif* tentang _lirik Creep terjemahan_ ini. Kita bakal bedah satu per satu, jadi kamu bisa *benar-benar merasakan* apa yang ingin disampaikan oleh **Thom Yorke** dan kawan-kawan **Radiohead**. Jangan sampai ketinggalan, ya! Artikel ini hadir untuk memberikan *insight* yang berharga, _membantu kita semua memahami_ mengapa **"Creep"** tetap menjadi salah satu _lagu rock alternatif paling berpengaruh_ sepanjang masa dan bagaimana *pesannya menyentuh jiwa kita*. Jadi, buat kamu yang penasaran banget dengan **arti lagu Creep** dan _terjemahan liriknya_, artikel ini adalah panduan lengkap yang kamu butuhkan. Kita akan bahas *setiap detail lirik* dan *konteks di baliknya*, sehingga kamu bisa mendapatkan _pemahaman yang lebih mendalam_ dan *apresiasi yang lebih besar* terhadap mahakarya ini. Ini bukan cuma tentang _penerjemahan kata per kata_, tapi juga tentang *menangkap esensi* dari **lagu Creep** ini. ## Mengapa 'Creep' Begitu Mengena di Hati Kita? **Lagu "Creep" Radiohead** bukan sekadar rangkaian nada dan lirik, guys, tapi sebuah *cerminan perasaan* yang sangat *manusiawi*. Alasan utama mengapa _lagu Creep_ begitu mengena dan dicintai banyak orang adalah karena ia berhasil menangkap esensi _rasa insecure_, _perasaan tidak pantas_, dan _keinginan untuk diterima_ yang sering kita alami. Siapa sih yang nggak pernah merasa jadi *orang asing* di sebuah pesta, atau merasa terlalu _biasa_ di tengah orang-orang yang kita anggap *luar biasa*? Nah, **"Creep"** ini persis menggambarkan perasaan itu. Liriknya yang jujur dan melodi yang melankolis menciptakan *atmosfer* yang _sangat relatable_, membuat kita merasa tidak sendirian dalam _kesendirian_ atau _keraguan_ kita. Thom Yorke sendiri pernah bilang bahwa lagu ini tentang _"feeling like an outsider"_, dan itu adalah perasaan yang *universal*. Ketika kita mendengarkan frasa seperti *"I wish I was special,"* atau *"I'm a creep, I'm a weirdo,"* rasanya seperti Yorke sedang membaca isi hati kita, kan? Ini menunjukkan kekuatan _lagu Creep_ dalam mengekspresikan _kerentanan manusia_. Dalam dunia yang seringkali menuntut kita untuk selalu tampil _sempurna_ dan _percaya diri_, **"Creep"** justru memeluk ketidaksempurnaan itu. Ia memberikan ruang bagi kita untuk mengakui bahwa kadang kita memang _merasa aneh_, _tidak cukup baik_, atau bahkan _terbuang_. *Pesan inti lagu ini* adalah validasi bagi mereka yang _merasa berbeda_, sebuah pengingat bahwa tidak apa-apa untuk tidak menjadi _"perfect"_. Ini adalah alasan mengapa **terjemahan lagu Creep** selalu dicari, karena orang ingin benar-benar memahami _kedalaman emosi_ yang terkandung di dalamnya. Lagu ini telah menjadi *simbol* bagi generasi yang _bergulat dengan identitas_ dan _penerimaan diri_. Dari remaja yang _merasa canggung_ hingga dewasa yang _merasa tidak pada tempatnya_, **"Creep"** terus berbicara kepada kita semua. Ini bukan hanya sebuah lagu, melainkan _sebuah pengalaman_. Jadi, guys, kalau kamu pernah merasa seperti _"creep"_ atau _"weirdo"_, tahu deh bahwa kamu punya _teman_ dalam lagu ini, dan itu _sangat powerful_. *Dampak emosional* dari **lagu "Creep"** ini adalah salah satu alasan mengapa ia tetap relevan dan tak lekang oleh waktu, menjadi *mahakarya abadi* yang terus _menginspirasi_ dan _menghibur_ banyak orang di berbagai belahan dunia. Kita akan terus menyelami _makna lirik Creep_ ini di bagian selanjutnya. ## Membongkar Lirik 'Creep': Terjemahan Bahasa Indonesia Lengkap Sekarang, mari kita masuk ke inti dari artikel ini: _membongkar lirik_ **"Creep"** satu per satu dan melihat **terjemahan Bahasa Indonesia lengkapnya**. Bersiaplah untuk mendapatkan *pemahaman yang lebih dalam* tentang _setiap kata_ dan _frasa_ yang membentuk mahakarya ini, guys. Kita akan analisis _setiap bait_ dan _makna emosional_ di baliknya, agar kamu bisa *benar-benar merasakan* apa yang coba disampaikan oleh _Thom Yorke_ saat ia menulis **lagu Creep** yang legendaris ini. ### Verse 1: Perasaan Tak Pantas Kita mulai dengan *verse pertama*, di mana _protagonis_ mulai mengungkapkan perasaannya. Ini adalah _pintu gerbang_ menuju _dunia introspeksi_ dan _kerentanan_ yang akan terus kita jelajahi. > When you were here before, > Couldn't look you in the eye. > You're just like an angel, > Your skin makes me cry. > You float like a feather > In a beautiful world. > I wish I was special, > You're so fucking special. **Terjemahan Bahasa Indonesia:** > Saat kau ada di sini sebelumnya, > Aku tak bisa menatap matamu. > Kau persis seperti malaikat, > Kulitmu membuatku menangis. > Kau melayang seperti bulu > Di dunia yang indah. > Aku berharap aku istimewa, > Kau begitu sangat istimewa. Di bagian pembuka ini, _Thom Yorke_ langsung mengajak kita merasakan _perasaan inferioritas_ yang mendalam. Protagonis **lagu Creep** ini _merasa begitu kecil_ di hadapan seseorang yang ia anggap _sempurna_ dan _tak tersentuh_. Frasa *"Couldn't look you in the eye"* atau *"Aku tak bisa menatap matamu"* secara *kuat* menggambarkan _rasa malu_ atau _tidak pantas_ yang begitu besar. Ia mengagumi sosok tersebut sebagai *"angel"* atau *"malaikat"*, sebuah metafora untuk kesempurnaan dan keindahan yang _nyaris ilahi_. Bahkan, _kulit_ sosok itu saja bisa membuatnya *"menangis"*, menunjukkan _betapa terkejutnya_ atau _terharunya_ ia dengan keindahan tersebut, atau bisa juga _rasa frustrasi_ karena _ketidakmampuannya_ untuk mendekat. Kemudian, perbandingan *"You float like a feather in a beautiful world"* atau *"Kau melayang seperti bulu di dunia yang indah"* semakin menekankan _jurang pemisah_ antara dirinya dan objek kekagumannya. Sosok yang dikagumi itu tampak bergerak _tanpa beban_ di dunia yang *penuh keindahan*, sementara sang protagonis _terjebak dalam kegelapan_ dirinya sendiri. Puncak dari _kerentanan_ ini muncul di baris *"I wish I was special, You're so fucking special"*. Ini adalah _pengakuan jujur_ dari _keinginan terdalam_ untuk menjadi sesuatu yang _lebih baik_, sesuatu yang _setara_, namun ia melihat _perbedaan yang mencolok_ itu begitu *jelas*. Kata _"fucking"_ di sini bukan hanya sekadar umpatan, guys, tapi juga _penekanan emosional_ yang _sangat kuat_ untuk menunjukkan _betapa istimewanya_ orang tersebut di mata sang _creep_, dan _betapa jauhnya_ ia dari _standar itu_. Ini adalah _fondasi_ dari _persepsi diri_ sang protagonis dalam **lagu Creep**, dan kita bisa merasakan _beratnya beban_ yang ia pikul. Ini adalah _awal mula perjalanan emosional_ dalam memahami **terjemahan lagu Creep Radiohead** ini. ### Chorus: Klimaks Insecurities Nah, ini dia bagian yang paling ikonik dan sering _ikut dinyanyikan_ banyak orang. *Chorus* ini adalah _puncak ekspresi_ dari _rasa insecure_ yang dirasakan oleh sang protagonis **lagu Creep**. > But I'm a creep, > I'm a weirdo. > What the hell am I doing here? > I don't belong here. **Terjemahan Bahasa Indonesia:** > Tapi aku hanyalah _creep_ (orang aneh/menyebalkan), > Aku hanyalah _weirdo_ (orang aneh/unik). > Apa yang sedang aku lakukan di sini? > Aku tidak seharusnya berada di sini. Bagian ini adalah _inti dari identitas_ yang dilekatkan oleh sang protagonis pada dirinya sendiri. Frasa *"I'm a creep, I'm a weirdo"* atau *"Aku hanyalah creep, aku hanyalah weirdo"* adalah _pengakuan diri_ yang _brutal_ dan _tanpa filter_. Ia tidak menunggu orang lain menghakiminya; ia sudah _menghakimi dirinya sendiri_ terlebih dahulu dengan label-label ini. Kata *"creep"* sendiri memiliki konotasi _negatif_ yang kuat, merujuk pada seseorang yang _mengganggu_, _menyeramkan_, atau _tidak pantas_. Sementara *"weirdo"* menggambarkan seseorang yang _aneh_ atau _tidak biasa_. Kedua label ini menunjukkan _tingkat ketidaknyamanan_ dan _pengasingan_ yang ekstrem. Kemudian, pertanyaan retoris *"What the hell am I doing here?"* atau *"Apa yang sedang aku lakukan di sini?"* adalah _teriakan frustrasi_ yang _sangat relatable_. Ini mencerminkan _perasaan dislokasi_ dan _kebingungan_ tentang _keberadaannya_ di lingkungan yang ia rasa _tidak cocok_. Ia mempertanyakan _haknya_ untuk berada di tempat yang sama dengan orang yang ia kagumi atau di lingkungan sosial tertentu. Dan _puncaknya_ adalah deklarasi tegas *"I don't belong here"* atau *"Aku tidak seharusnya berada di sini"*. Ini bukan hanya _pertanyaan_, melainkan _sebuah kesimpulan_ yang ia tarik sendiri. Ia _memutuskan_ bahwa dirinya tidak pantas, tidak cocok, dan harusnya tidak ada di sana. _Chorus_ ini bukan sekadar lirik, guys, tapi sebuah _deklarasi emosional_ tentang _pergulatan internal_ dengan _identitas diri_ dan _tempat di dunia_. Ini adalah _momen krusial_ dalam **lagu Creep**, di mana _rasa insecure_ dan _isolasi_ menjadi _pusat perhatian_. Makanya, nggak heran kalau bagian ini jadi *super ikonik* dan _sangat menyentuh_. Ini adalah _jantung_ dari **terjemahan lagu Creep Radiohead** yang kita bedah. ### Verse 2: Obsesi dan Ketidakberdayaan Setelah _pengakuan jujur_ di *chorus*, kita kembali ke _verse kedua_ yang _menjelajahi lebih jauh_ _pikiran dan perasaan_ sang protagonis, khususnya _obsessinya_ dan _ketidakberdayaannya_ untuk bertindak. > I don't care if it hurts, > I want to have control. > I want a perfect body, > I want a perfect soul. > I want you to notice > When I'm not around. > So fucking special, > I wish I was special. **Terjemahan Bahasa Indonesia:** > Aku tidak peduli jika itu menyakitkan, > Aku ingin memiliki kendali. > Aku ingin tubuh yang sempurna, > Aku ingin jiwa yang sempurna. > Aku ingin kau memperhatikan > Saat aku tidak ada. > Begitu sangat istimewa, > Aku berharap aku istimewa. Di _verse kedua_ ini, kita melihat _pergulatan internal_ sang protagonis yang semakin intens. Frasa *"I don't care if it hurts, I want to have control"* atau *"Aku tidak peduli jika itu menyakitkan, Aku ingin memiliki kendali"* menunjukkan _keinginan yang putus asa_ untuk mengubah keadaan, bahkan jika itu berarti harus melewati rasa sakit. Ini bisa jadi adalah _kontrol atas dirinya sendiri_, atau _kontrol atas persepsi_ orang lain terhadap dirinya, atau bahkan _kontrol atas situasi_ yang membuatnya merasa kecil. Ini adalah _momen_ di mana ia ingin _mendobrak batasan_ dari _rasa inferioritasnya_. Keinginan untuk menjadi _"sempurna"_ semakin kuat dengan *"I want a perfect body, I want a perfect soul"* atau *"Aku ingin tubuh yang sempurna, Aku ingin jiwa yang sempurna"*. Ini adalah _ekspresi keinginan mendalam_ untuk mencapai _ideal_ yang ia lihat pada orang yang ia kagumi. Ia ingin menjadi _utuh_, _tanpa cela_, baik secara _fisik_ maupun _spiritual_, agar ia bisa _merasa setara_ atau _layak_ untuk berada di sana. Kemudian, _keinginan tersembunyi_ yang paling menyentuh hati adalah *"I want you to notice when I'm not around"* atau *"Aku ingin kau memperhatikan saat aku tidak ada"*. Ini adalah _teriakan minta perhatian_ yang _sunyi_. Ia tidak ingin hanya menjadi bayangan; ia ingin _diakui_ dan _dirindukan_. Ini menunjukkan bahwa meskipun ia merasa _tidak pantas_, ia masih punya _harapan_ agar keberadaannya _berarti_ bagi orang lain, terutama bagi objek kekagumannya. Pengulangan *"So fucking special, I wish I was special"* atau *"Begitu sangat istimewa, Aku berharap aku istimewa"* di akhir verse ini _memperkuat tema utama_ dari **lagu Creep**. Ini adalah _lingkaran setan_ dari _rasa kagum_ yang _disertai iri_ dan _penyesalan_ akan _ketidaksempurnaan_ dirinya sendiri. Ia tahu bahwa orang tersebut _sangat istimewa_, dan _kontrasnya_ dengan _dirinya sendiri_ yang _merasa tidak istimewa_ itu _begitu menyakitkan_. Bagian ini _melukiskan gambaran_ yang _jelas_ tentang _obsesi_ dan _ketidakberdayaan_ sang protagonis dalam menghadapi _ketidakamanan_ yang ia rasakan. Ini adalah _lapisan emosi_ lain yang membuat **terjemahan lagu Creep** ini begitu kaya dan kompleks. ### Bridge & Outro: Penerimaan atau Keputusasaan? Setelah _menguak berbagai lapisan_ emosi dan _kerentanan_, kita tiba di *bridge* dan *outro* dari **lagu "Creep"**. Bagian ini seringkali menjadi _resolusi_ atau _penegasan ulang_ dari tema-tema yang sudah dibahas. > Oh, she runs away... > Oh, she runs away... > Run... > Run... > Run... > Run... > Whatever makes you happy, > Whatever you want. > You're so fucking special, > I wish I was special. **Terjemahan Bahasa Indonesia:** > Oh, dia lari... > Oh, dia lari... > Lari... > Lari... > Lari... > Lari... > Apapun yang membuatmu bahagia, > Apapun yang kau inginkan. > Kau begitu sangat istimewa, > Aku berharap aku istimewa. Di *bridge*, frasa *"Oh, she runs away..."* atau *"Oh, dia lari..."* menghadirkan _realitas yang pahit_. Ini menunjukkan bahwa _upaya_ atau _keinginan_ sang protagonis untuk mendekat, atau bahkan sekadar _diperhatikan_, _tidak berhasil_. Objek kekagumannya _menjauh_, _menghindar_, mungkin karena ia merasakan _ketidaknyamanan_ dari _intensitas perhatian_ sang _creep_, atau mungkin karena ia _benar-benar tidak peduli_. Pengulangan _"Run... Run... Run..."_ dengan _musik yang semakin intens_ di latar belakang, memberikan _efek dramatis_ dan _perasaan putus asa_ yang _mendalam_. Ini bisa diinterpretasikan sebagai _pelarian fisik_ dari sang wanita, atau _pelarian emosional_ dari situasi yang _tidak mengenakkan_. Ini juga bisa menjadi _refleksi_ dari _perasaan diri_ sang protagonis yang ingin _lari dari dirinya sendiri_ atau _dari kenyataan_ bahwa ia tidak bisa mendekat. Setelah _klimaks emosional_ tersebut, lagu ini bergerak ke _outro_ dengan nada yang lebih _pasrah_ namun tetap _puitis_. *"Whatever makes you happy, Whatever you want"* atau *"Apapun yang membuatmu bahagia, Apapun yang kau inginkan"* menunjukkan _semacam penerimaan_, meskipun _pahit_. Sang protagonis _menyadari_ bahwa kebahagiaan orang yang ia kagumi _tidak tergantung padanya_, dan ia _bersedia melepaskan_ kendali atau keinginannya untuk _memilikinya_. Ini adalah _tanda ketidakberdayaan_ yang _mendalam_, di mana ia _melepaskan harapan_ namun tetap _memendam kekaguman_. Dan, seperti sebuah _refrain_ yang menghantui, lagu ini diakhiri dengan pengulangan *"You're so fucking special, I wish I was special"*. Ini bukan hanya _penutup_, melainkan _penegasan ulang_ dari _tema inti_ **lagu Creep**: _jurang tak terjangkau_ antara _persepsi diri yang rendah_ dan _kekaguman tak terbatas_ terhadap orang lain. Ini adalah _lingkaran yang tak putus_ dari _insecurities_ dan _keinginan_ yang tak pernah terpenuhi. Outro ini meninggalkan kita dengan _rasa melankolis_ dan _pemahaman yang mendalam_ tentang _pergulatan batin_ sang _creep_. Ini menutup _analisis lirik_ dan _terjemahan lagu Creep Radiohead_ kita dengan _sentuhan emosional_ yang *kuat*. ## Di Balik Melodi yang Menghantui: Sejarah dan Makna 'Creep' **Lagu "Creep"** nggak cuma tentang lirik yang _galau_ dan _relatable_ aja, guys. Ada _sejarah panjang_ dan _makna mendalam_ di balik _melodi yang menghantui_ ini yang patut kita ketahui. Awalnya, **"Creep"** adalah lagu yang _tidak disukai_ oleh band-nya sendiri, **Radiohead**. Thom Yorke menulisnya pada tahun 1987 ketika ia masih kuliah, terinspirasi oleh _pengalaman pahit_ setelah _ditolak_ oleh seorang wanita yang ia sukai. Ketika mereka merekamnya untuk album debut mereka, _"Pablo Honey"_ (1993), produser awalnya merasa lagu ini _terlalu sedih_ dan _negatif_. Bahkan, mereka hampir nggak memasukkannya ke album! Siapa sangka, _lagu Creep_ yang _awalnya diremehkan_ ini justru jadi _hit besar_ di seluruh dunia, terutama setelah diputar di radio-radio AS dan MTV. Keberhasilan ini sempat membuat **Radiohead** _kesulitan_ karena mereka _dicap sebagai "one-hit wonder"_ dan _ditekan untuk menghasilkan lagu serupa_. Ironisnya, mereka bahkan _menolak untuk memainkan_ **"Creep"** dalam beberapa konser karena _bosan_ dan ingin _bergerak maju_ secara artistik. Namun, _tidak bisa dipungkiri_ bahwa _lagu Creep_ lah yang _membuka pintu_ bagi **Radiohead** ke _panggung musik global_. _Makna "Creep"_ juga _berkembang seiring waktu_. Awalnya, mungkin hanya tentang _cinta tak berbalas_ dan _insecure_. Tapi, banyak interpretasi lain yang muncul. Beberapa melihatnya sebagai _kritik terhadap standar kecantikan_ dan _kesempurnaan sosial_ yang _tidak realistis_. Thom Yorke sendiri pernah mengatakan bahwa lagu ini adalah tentang _"being a man in the 90s"_ dan _"not feeling comfortable with the masculinity that was being thrown at you"_. Ini menunjukkan bahwa _lagu Creep_ jauh lebih dari sekadar _curhatan pribadi_. Ia menyentuh _isu-isu identitas_, _ekspektasi sosial_, dan _perasaan terasing_ di tengah _dunia yang terus berubah_. _Melodi yang sederhana_ namun _efektif_, dengan _distorsi gitar mendadak_ yang ikonik sebelum chorus, _menambah dramatisasi_ pada _pergulatan emosional_ dalam lirik. _Kekuatan lagu ini_ terletak pada _kemampuannya untuk berbicara_ kepada _siapa saja_ yang pernah _merasa kecil_, _berbeda_, atau _tidak pantas_. Ini adalah alasan mengapa **terjemahan lagu Creep Radiohead** dan _analisis maknanya_ selalu _relevan_. Ini adalah _mahakarya_ yang _melampaui waktu_ dan _genre_, sebuah _cerminan abadi_ dari _kondisi manusia_. Jadi, ketika kita mendengarkan _lagu Creep_, kita nggak cuma dengerin musik, tapi juga _meresapi sejarah_ dan _makna universal_ yang _dalam_ di dalamnya. Ini adalah _warisan_ yang _tak ternilai_ dari sebuah band yang berani _mengeksplorasi sisi gelap_ dari _pengalaman manusia_. ## Kesimpulan: Abadi di Hati Para 'Creep' Nah, guys, setelah kita _mengupas tuntas_ **lagu "Creep" Radiohead** dan _terjemahan Bahasa Indonesia lengkapnya_, kita bisa melihat betapa _mendalam_ dan _bertingkat-tingkatnya_ makna yang terkandung di dalamnya. Dari _rasa insecure_ yang _menusuk hati_ di setiap bait, hingga _kerinduan_ akan _penerimaan_ dan _keinginan_ untuk menjadi _istimewa_, **"Creep"** adalah sebuah _mahakarya_ yang berhasil menangkap _esensi_ dari _pergulatan batin_ manusia. Lagu ini bukan cuma _sekadar hit_, tapi _sebuah fenomena_ yang terus _menginspirasi_ dan _memberikan validasi_ bagi siapa saja yang pernah merasa _berbeda_, _tidak pantas_ atau _terasing_. Melalui _terjemahan lagu Creep_ ini, kita berharap kamu bisa mendapatkan _pemahaman yang lebih kaya_ tentang _pesan-pesan_ yang disampaikan oleh _Thom Yorke_. Ingat, guys, tidak apa-apa untuk _merasa seperti "creep"_ atau _"weirdo"_ kadang-kadang. Justru di situlah _letak keunikan_ dan _kemanusiaan_ kita. **"Creep"** mengingatkan kita bahwa kita _tidak sendirian_ dalam _ketidakamanan_ kita, dan bahwa _kerentanan_ bisa menjadi _kekuatan_ yang _menghubungkan kita_ satu sama lain. Jadi, nikmati lagi _lagu ikonik_ ini dengan _pemahaman yang baru_, dan biarkan _melodinya_ terus menghibur _jiwa-jiwa yang merasa tidak pada tempatnya_. **Radiohead** telah memberikan kita _hadiah_ berupa _lagu yang abadi_, yang akan terus beresonansi di hati para _"Creep"_ di seluruh dunia.

| Read Also : Short Vs. Long Trading: Strategies & Risk Management

Lastest News

Related News

Short Vs. Long Trading: Strategies & Risk Management

Jhon Lennon - Nov 17, 2025 52 Views
Related News

Young Anthony Hopkins: Rare Photos & Early Life

Jhon Lennon - Oct 31, 2025 47 Views
Related News

Celta Vigo Vs Villarreal: Live Streaming Guide

Jhon Lennon - Oct 30, 2025 46 Views
Related News

Becky Savage Lyrics: "Iyo Both Hands On The Back"

Jhon Lennon - Oct 23, 2025 49 Views
Related News

Iemma Myers: Her Journey In Cosmopolitan Indonesia

Jhon Lennon - Oct 31, 2025 50 Views