Operational Business Plan: Pengertian & Cara Membuat!
Hey guys! Pernah denger istilah operational business plan? Atau lagi nyusun rencana bisnis tapi bingung gimana caranya bikin yang operasional? Nah, pas banget! Di artikel ini, kita bakal kupas tuntas tentang operational business plan. Mulai dari pengertiannya, kenapa penting banget buat bisnis, sampai cara bikinnya yang mudah dipahami. Yuk, simak baik-baik!
Apa Itu Operational Business Plan?
Operational business plan, atau rencana bisnis operasional, adalah blueprint detail yang menjabarkan bagaimana sebuah bisnis akan dijalankan sehari-hari. Ini bukan cuma sekadar visi besar atau strategi jangka panjang, tapi lebih fokus pada tindakan konkret yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan bisnis. Bayangin aja, kalau rencana bisnis secara keseluruhan itu peta, maka operational business plan adalah panduan arah yang nunjukkin jalan mana yang harus dilewati, kapan harus belok, dan apa aja yang perlu disiapin di sepanjang perjalanan. Operational business plan adalah dokumen yang sangat penting bagi perusahaan. Ini adalah panduan langkah demi langkah tentang bagaimana perusahaan akan mencapai tujuan dan sasaran strategisnya. Ini mencakup semua aspek operasi perusahaan, mulai dari produksi dan pemasaran hingga keuangan dan sumber daya manusia. Operational business plan harus realistis, terukur, dan dapat dicapai. Itu juga harus fleksibel untuk beradaptasi dengan perubahan kondisi pasar.Operational business plan yang baik akan membantu perusahaan untuk: Meningkatkan efisiensi dan produktivitas, Mengurangi biaya, Meningkatkan kualitas produk dan layanan, Meningkatkan kepuasan pelanggan, Meningkatkan pangsa pasar, Meningkatkan profitabilitas. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk meluangkan waktu untuk mengembangkan operational business plan yang komprehensif dan efektif. Operational business plan juga dapat digunakan untuk mengkomunikasikan tujuan dan sasaran perusahaan kepada karyawan, pemasok, dan pelanggan. Ini dapat membantu untuk membangun pemahaman dan dukungan untuk strategi perusahaan. Selain itu, operational business plan dapat digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan dan untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.Ini dapat membantu perusahaan untuk membuat keputusan yang lebih baik dan untuk mencapai tujuan dan sasarannya. Intinya, operational business plan ini adalah panduan praktis buat tim operasional agar semua kegiatan berjalan lancar dan sesuai rencana. Tanpa operational business plan yang jelas, bisa-bisa timbul kekacauan, miskomunikasi, dan pemborosan sumber daya. Jadi, jangan anggap remeh ya!
Kenapa Operational Business Plan Itu Penting Banget?
Operational business plan memiliki peran yang sangat vital dalam kesuksesan sebuah bisnis. Tanpa rencana operasional yang matang, bisnis akan kesulitan mencapai tujuannya secara efektif dan efisien. Berikut adalah beberapa alasan mengapa operational business plan itu penting banget:
-
Memastikan Kelancaran Operasional: Operational business plan membantu memastikan bahwa semua kegiatan operasional berjalan lancar dan terkoordinasi. Dengan adanya panduan yang jelas, setiap anggota tim tahu apa yang harus dilakukan, kapan harus dilakukan, dan bagaimana cara melakukannya. Ini mencegah terjadinya tumpang tindih pekerjaan, miskomunikasi, dan kesalahan yang bisa menghambat produktivitas. Operational business plan adalah dokumen yang merinci bagaimana perusahaan akan mencapai tujuan dan sasarannya. Ini mencakup strategi, taktik, dan tindakan spesifik yang akan diambil perusahaan untuk mencapai kesuksesan. Tanpa operational business plan, perusahaan akan beroperasi tanpa arah yang jelas dan kemungkinan besar akan gagal mencapai tujuannya.Operational business plan sangat penting karena membantu perusahaan untuk: Memfokuskan sumber daya, Membuat keputusan yang lebih baik, Meningkatkan efisiensi, Mengelola risiko, Mencapai tujuan dan sasaran. Operational business plan yang baik harus realistis, terukur, dan dapat dicapai. Itu juga harus fleksibel untuk beradaptasi dengan perubahan kondisi pasar. Operational business plan harus ditinjau dan diperbarui secara berkala untuk memastikan bahwa itu tetap relevan dan efektif. Selain itu, operational business plan dapat digunakan untuk mengkomunikasikan tujuan dan sasaran perusahaan kepada karyawan, pemasok, dan pelanggan. Ini dapat membantu untuk membangun pemahaman dan dukungan untuk strategi perusahaan. Selain itu, operational business plan dapat digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan dan untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.Ini dapat membantu perusahaan untuk membuat keputusan yang lebih baik dan untuk mencapai tujuan dan sasarannya.Operational business plan adalah alat yang penting untuk kesuksesan perusahaan. Dengan meluangkan waktu untuk mengembangkan operational business plan yang komprehensif dan efektif, perusahaan dapat meningkatkan peluangnya untuk mencapai tujuan dan sasarannya.
-
Mengoptimalkan Penggunaan Sumber Daya: Dengan operational business plan yang baik, bisnis dapat mengidentifikasi dan mengalokasikan sumber daya (manusia, keuangan, material) secara optimal. Ini membantu menghindari pemborosan, memastikan ketersediaan sumber daya yang dibutuhkan, dan meningkatkan efisiensi secara keseluruhan. Operational Business Plan (OBP) sangat penting untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya perusahaan. OBP adalah dokumen yang merinci bagaimana perusahaan akan menggunakan sumber daya yang tersedia untuk mencapai tujuan dan sasarannya. Sumber daya yang dimaksud meliputi: Sumber daya manusia, Sumber daya keuangan, Sumber daya fisik, Sumber daya informasi. Dengan memiliki OBP yang jelas dan terstruktur, perusahaan dapat memastikan bahwa sumber daya yang dimiliki digunakan secara efektif dan efisien. OBP membantu perusahaan untuk: Mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan, Merencanakan alokasi sumber daya, Mengelola penggunaan sumber daya, Mengukur kinerja penggunaan sumber daya. OBP juga dapat membantu perusahaan untuk mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya. Misalnya, OBP dapat membantu perusahaan untuk mengidentifikasi cara untuk mengurangi pemborosan, meningkatkan produktivitas, atau mengurangi biaya. Dengan mengoptimalkan penggunaan sumber daya, perusahaan dapat meningkatkan profitabilitas dan daya saingnya. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk memiliki OBP yang komprehensif dan terstruktur. OBP harus ditinjau dan diperbarui secara berkala untuk memastikan bahwa OBP tetap relevan dan efektif. Selain itu, OBP harus dikomunikasikan kepada seluruh karyawan perusahaan agar semua orang memahami bagaimana perusahaan menggunakan sumber daya yang tersedia. Dengan demikian, perusahaan dapat mencapai tujuan dan sasarannya dengan lebih efektif dan efisien.
-
Mengidentifikasi dan Mengatasi Risiko: Operational business plan membantu mengidentifikasi potensi risiko yang mungkin timbul dalam operasional bisnis. Dengan mengetahui risiko-risiko ini, bisnis dapat mengambil langkah-langkah pencegahan atau mitigasi untuk mengurangi dampaknya. Misalnya, risiko terkait rantai pasokan, risiko operasional, atau risiko keuangan. Operational business plan adalah dokumen yang mengidentifikasi dan menganalisis risiko yang mungkin dihadapi bisnis, serta menyusun rencana untuk mengatasi risiko tersebut. Risiko adalah kejadian atau kondisi yang tidak pasti yang, jika terjadi, dapat berdampak negatif pada bisnis. Risiko dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk: Risiko pasar, Risiko operasional, Risiko keuangan, Risiko hukum, Risiko reputasi. Operational business plan harus mengidentifikasi semua risiko yang relevan dengan bisnis, serta menilai kemungkinan terjadinya dan dampak dari masing-masing risiko. Setelah risiko diidentifikasi dan dinilai, operational business plan harus menyusun rencana untuk mengatasi risiko tersebut. Rencana ini dapat mencakup langkah-langkah untuk mencegah risiko terjadi, mengurangi dampak risiko jika terjadi, atau mentransfer risiko ke pihak lain. Operational business plan juga harus menetapkan siapa yang bertanggung jawab untuk melaksanakan rencana mengatasi risiko, serta jadwal waktu untuk pelaksanaannya. Operational business plan harus ditinjau dan diperbarui secara berkala untuk memastikan bahwa tetap relevan dan efektif. Selain itu, operational business plan harus dikomunikasikan kepada seluruh karyawan bisnis agar semua orang memahami risiko yang dihadapi bisnis dan bagaimana cara mengatasinya. Dengan memiliki operational business plan yang komprehensif dan efektif, bisnis dapat mengurangi risiko yang dihadapi dan meningkatkan peluang untuk mencapai tujuan dan sasarannya.
-
Meningkatkan Akuntabilitas: Dengan operational business plan, setiap anggota tim memiliki tanggung jawab yang jelas dan terukur. Ini meningkatkan akuntabilitas dan memotivasi mereka untuk bekerja secara efektif dan efisien. Selain itu, operational business plan memudahkan manajemen untuk memantau kinerja dan memberikan umpan balik yang konstruktif. Operational business plan membantu meningkatkan akuntabilitas dengan menetapkan tujuan, sasaran, dan tanggung jawab yang jelas bagi setiap anggota tim. Dengan adanya operational business plan, setiap anggota tim tahu apa yang diharapkan dari mereka dan bagaimana kinerja mereka akan dievaluasi. Hal ini dapat meningkatkan motivasi dan kinerja tim secara keseluruhan. Selain itu, operational business plan juga membantu untuk mengidentifikasi masalah dan mengambil tindakan korektif dengan cepat. Dengan adanya operational business plan, setiap anggota tim tahu siapa yang bertanggung jawab untuk menyelesaikan tugas tertentu. Jika terjadi masalah, maka akan mudah untuk mengidentifikasi siapa yang bertanggung jawab dan mengambil tindakan korektif yang diperlukan. Operational business plan juga membantu untuk melacak kemajuan dan memastikan bahwa tujuan dan sasaran tercapai. Dengan adanya operational business plan, setiap anggota tim dapat melihat bagaimana kinerja mereka berkontribusi pada tujuan dan sasaran tim secara keseluruhan. Hal ini dapat meningkatkan motivasi dan kinerja tim secara keseluruhan. Secara keseluruhan, operational business plan membantu meningkatkan akuntabilitas dengan menetapkan tujuan, sasaran, dan tanggung jawab yang jelas bagi setiap anggota tim, membantu untuk mengidentifikasi masalah dan mengambil tindakan korektif dengan cepat, dan membantu untuk melacak kemajuan dan memastikan bahwa tujuan dan sasaran tercapai. Oleh karena itu, operational business plan merupakan alat yang penting untuk meningkatkan kinerja tim dan mencapai tujuan dan sasaran bisnis.
-
Memudahkan Pengambilan Keputusan: Operational business plan menyediakan informasi yang komprehensif dan terstruktur tentang operasional bisnis. Ini memudahkan manajemen untuk mengambil keputusan yang tepat dan efektif, terutama dalam situasi yang kompleks dan mendesak. Pengambilan keputusan yang tepat adalah fondasi dari kesuksesan bisnis. Operational business plan menyediakan informasi yang terstruktur dan relevan untuk membantu manajemen membuat keputusan yang tepat. Informasi ini mencakup: Analisis pasar, Analisis persaingan, Analisis keuangan, Rencana operasional. Dengan informasi yang lengkap dan terstruktur, manajemen dapat membuat keputusan yang lebih tepat dan efektif. Selain itu, operational business plan juga membantu manajemen untuk mengidentifikasi risiko dan peluang yang terkait dengan setiap keputusan. Dengan demikian, manajemen dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana dan bertanggung jawab. Operational business plan juga membantu manajemen untuk mengkomunikasikan keputusan kepada seluruh karyawan. Dengan demikian, semua karyawan memahami alasan di balik keputusan tersebut dan dapat mendukung pelaksanaannya. Secara keseluruhan, operational business plan membantu manajemen untuk membuat keputusan yang lebih tepat, efektif, dan bertanggung jawab. Hal ini akan meningkatkan kinerja bisnis dan membantu mencapai tujuan dan sasarannya. Oleh karena itu, operational business plan merupakan alat yang penting untuk kesuksesan bisnis.
Cara Membuat Operational Business Plan yang Efektif
Nah, sekarang kita masuk ke bagian yang paling penting: cara membuat operational business plan yang efektif. Gak perlu khawatir, prosesnya gak sesulit yang dibayangkan kok. Yang penting, ikutin langkah-langkah berikut ini:
-
Tentukan Tujuan yang Jelas: Langkah pertama adalah menentukan tujuan yang jelas dan terukur. Tujuan ini harus selaras dengan visi dan misi bisnis secara keseluruhan. Misalnya, meningkatkan pangsa pasar sebesar 10% dalam setahun, atau mengurangi biaya produksi sebesar 5%. Pastikan tujuan yang ditetapkan itu SMART: Specific (spesifik), Measurable (terukur), Achievable (dapat dicapai), Relevant (relevan), dan Time-bound (terikat waktu). Tujuan yang jelas sangat penting dalam pembuatan operational business plan (OBP). Tujuan yang jelas akan membantu perusahaan untuk fokus pada apa yang ingin dicapai dan bagaimana cara mencapainya. Tujuan yang jelas juga akan membantu perusahaan untuk mengukur keberhasilan OBP. Berikut adalah beberapa tips untuk menentukan tujuan yang jelas dalam OBP: Tujuan harus spesifik. Tujuan harus terukur. Tujuan harus dapat dicapai. Tujuan harus relevan. Tujuan harus terikat waktu. Contoh tujuan yang jelas dalam OBP: Meningkatkan penjualan sebesar 10% dalam satu tahun. Mengurangi biaya produksi sebesar 5% dalam satu tahun. Meningkatkan kepuasan pelanggan sebesar 15% dalam satu tahun. Meluncurkan produk baru dalam enam bulan. Membuka cabang baru dalam satu tahun. Setelah tujuan yang jelas telah ditetapkan, maka perusahaan dapat mulai mengembangkan strategi dan taktik untuk mencapai tujuan tersebut. Strategi adalah rencana tindakan yang akan digunakan untuk mencapai tujuan. Taktik adalah tindakan spesifik yang akan dilakukan untuk melaksanakan strategi. OBP harus mencakup strategi dan taktik yang jelas dan terperinci. OBP juga harus mencakup anggaran dan jadwal waktu. Anggaran akan digunakan untuk membiayai pelaksanaan OBP. Jadwal waktu akan digunakan untuk memantau kemajuan pelaksanaan OBP. OBP harus ditinjau dan diperbarui secara berkala. Hal ini untuk memastikan bahwa OBP tetap relevan dan efektif. OBP yang baik akan membantu perusahaan untuk mencapai tujuannya. OBP juga akan membantu perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dan profitabilitas. Oleh karena itu, penting untuk meluangkan waktu untuk mengembangkan OBP yang komprehensif dan efektif.
-
Analisis Situasi Saat Ini: Lakukan analisis mendalam tentang situasi bisnis saat ini. Identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman (SWOT analysis). Evaluasi kinerja operasional, sumber daya yang tersedia, dan kondisi pasar. Analisis ini akan memberikan gambaran yang jelas tentang posisi bisnis dan tantangan yang perlu diatasi. Analisis situasi saat ini adalah langkah penting dalam membuat operational business plan (OBP) yang efektif. Analisis ini membantu perusahaan untuk memahami lingkungan internal dan eksternalnya, serta mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman (SWOT). Informasi ini kemudian dapat digunakan untuk mengembangkan strategi dan taktik yang realistis dan dapat dicapai. Berikut adalah beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan dalam analisis situasi saat ini: Lingkungan internal: Sumber daya manusia, Keuangan, Operasi, Pemasaran, Teknologi. Lingkungan eksternal: Ekonomi, Politik, Sosial, Teknologi, Lingkungan, Hukum. Setelah mengumpulkan informasi tentang lingkungan internal dan eksternal, perusahaan dapat melakukan analisis SWOT. Analisis SWOT adalah alat yang membantu perusahaan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Kekuatan adalah karakteristik internal yang memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Kelemahan adalah karakteristik internal yang menghambat kinerja perusahaan. Peluang adalah faktor eksternal yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya. Ancaman adalah faktor eksternal yang dapat membahayakan kinerja perusahaan. Setelah melakukan analisis SWOT, perusahaan dapat menggunakan informasi tersebut untuk mengembangkan strategi dan taktik yang realistis dan dapat dicapai. Strategi adalah rencana tindakan yang akan digunakan untuk mencapai tujuan OBP. Taktik adalah tindakan spesifik yang akan dilakukan untuk melaksanakan strategi. OBP harus mencakup strategi dan taktik yang jelas dan terperinci. OBP juga harus mencakup anggaran dan jadwal waktu. Anggaran akan digunakan untuk membiayai pelaksanaan OBP. Jadwal waktu akan digunakan untuk memantau kemajuan pelaksanaan OBP. OBP harus ditinjau dan diperbarui secara berkala. Hal ini untuk memastikan bahwa OBP tetap relevan dan efektif. Analisis situasi saat ini adalah langkah penting dalam membuat OBP yang efektif. Dengan memahami lingkungan internal dan eksternalnya, serta mengidentifikasi SWOT, perusahaan dapat mengembangkan strategi dan taktik yang realistis dan dapat dicapai.
-
Rencanakan Tindakan Operasional: Jabarkan tindakan operasional yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan. Tentukan tugas-tugas spesifik, siapa yang bertanggung jawab, sumber daya yang dibutuhkan, dan jadwal waktu pelaksanaan. Pastikan setiap tindakan operasional itu terukur dan memiliki indikator kinerja yang jelas. Misalnya, meningkatkan jumlah pelanggan baru melalui kampanye pemasaran digital dengan target 100 pelanggan per bulan. Merencanakan tindakan operasional adalah langkah penting dalam membuat operational business plan (OBP) yang efektif. Tindakan operasional adalah langkah-langkah spesifik yang akan diambil perusahaan untuk mencapai tujuan dan sasaran OBP. Tindakan operasional harus terukur, realistis, dan dapat dicapai. Tindakan operasional juga harus selaras dengan strategi dan taktik perusahaan. Berikut adalah beberapa tips untuk merencanakan tindakan operasional: Identifikasi semua tugas yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan dan sasaran OBP. Tetapkan tanggung jawab untuk setiap tugas. Tentukan sumber daya yang dibutuhkan untuk setiap tugas. Buat jadwal waktu untuk setiap tugas. Pastikan bahwa setiap tugas terukur dan memiliki indikator kinerja yang jelas. Setelah merencanakan tindakan operasional, perusahaan perlu membuat anggaran untuk membiayai pelaksanaan tindakan operasional. Anggaran harus mencakup semua biaya yang terkait dengan tindakan operasional, seperti biaya tenaga kerja, biaya bahan baku, biaya pemasaran, dan biaya lainnya. Perusahaan juga perlu membuat sistem untuk melacak kemajuan pelaksanaan tindakan operasional. Sistem pelacakan harus memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi masalah dan mengambil tindakan korektif dengan cepat. Merencanakan tindakan operasional adalah langkah penting dalam membuat OBP yang efektif. Dengan merencanakan tindakan operasional dengan cermat, perusahaan dapat meningkatkan peluang untuk mencapai tujuan dan sasaran OBP. Selain itu, perusahaan juga dapat mengidentifikasi masalah dan mengambil tindakan korektif dengan cepat, sehingga meminimalkan dampak negatif terhadap kinerja perusahaan.
-
Buat Anggaran Operasional: Susun anggaran operasional yang detail dan realistis. Anggaran ini harus mencakup semua biaya yang terkait dengan operasional bisnis, seperti biaya produksi, biaya pemasaran, biaya administrasi, dan biaya lainnya. Pastikan anggaran tersebut selaras dengan rencana tindakan operasional dan tujuan bisnis. Anggaran operasional adalah rencana keuangan yang merinci pendapatan dan pengeluaran yang diharapkan selama periode waktu tertentu. Anggaran ini sangat penting untuk operational business plan (OBP) karena membantu perusahaan untuk: Memperkirakan kebutuhan kas, Mengendalikan biaya, Mengukur kinerja, Membuat keputusan yang lebih baik. Anggaran operasional harus realistis dan terukur. Anggaran ini juga harus selaras dengan tujuan dan sasaran OBP. Berikut adalah beberapa langkah untuk membuat anggaran operasional: Perkirakan pendapatan. Perkirakan biaya. Buat laporan laba rugi yang diproyeksikan. Buat neraca yang diproyeksikan. Buat laporan arus kas yang diproyeksikan. Tinjau dan revisi anggaran secara berkala. Anggaran operasional adalah alat yang penting untuk membantu perusahaan mencapai tujuan dan sasarannya. Dengan membuat anggaran operasional yang realistis dan terukur, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi, profitabilitas, dan daya saingnya. Selain itu, perusahaan juga dapat mengidentifikasi masalah dan mengambil tindakan korektif dengan cepat, sehingga meminimalkan dampak negatif terhadap kinerja perusahaan. Oleh karena itu, penting untuk meluangkan waktu untuk membuat anggaran operasional yang komprehensif dan efektif. Anggaran operasional harus ditinjau dan diperbarui secara berkala untuk memastikan bahwa anggaran tersebut tetap relevan dan efektif. Anggaran operasional juga harus dikomunikasikan kepada seluruh karyawan perusahaan agar semua orang memahami bagaimana perusahaan menggunakan sumber daya yang tersedia.
-
Tetapkan Indikator Kinerja Utama (KPI): Identifikasi KPI yang relevan untuk mengukur kinerja operasional. KPI ini harus selaras dengan tujuan bisnis dan rencana tindakan operasional. Contoh KPI: tingkat kepuasan pelanggan, tingkat retensi pelanggan, biaya per unit produk, waktu siklus produksi, dan lain-lain. Pantau KPI secara berkala dan ambil tindakan korektif jika diperlukan. Menetapkan Indikator Kinerja Utama (KPI) sangat penting dalam operational business plan (OBP) karena KPI membantu perusahaan untuk mengukur kemajuan dalam mencapai tujuan dan sasaran OBP. KPI juga membantu perusahaan untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan. KPI harus SMART: Specific (spesifik), Measurable (terukur), Achievable (dapat dicapai), Relevant (relevan), Time-bound (terikat waktu). Berikut adalah beberapa contoh KPI yang dapat digunakan dalam OBP: Pendapatan: Pendapatan adalah ukuran kinerja keuangan yang penting. KPI ini dapat digunakan untuk mengukur pertumbuhan penjualan, pangsa pasar, dan profitabilitas. Biaya: Biaya adalah ukuran kinerja keuangan yang penting lainnya. KPI ini dapat digunakan untuk mengukur efisiensi operasional, pengendalian biaya, dan profitabilitas. Kepuasan pelanggan: Kepuasan pelanggan adalah ukuran penting dari kinerja bisnis secara keseluruhan. KPI ini dapat digunakan untuk mengukur loyalitas pelanggan, retensi pelanggan, dan advokasi pelanggan. Kualitas: Kualitas adalah ukuran penting dari kinerja produk dan layanan. KPI ini dapat digunakan untuk mengukur cacat produk, keluhan pelanggan, dan rework. Efisiensi: Efisiensi adalah ukuran penting dari kinerja operasional. KPI ini dapat digunakan untuk mengukur output per karyawan, waktu siklus, dan pemanfaatan aset. Setelah KPI ditetapkan, perusahaan perlu mengumpulkan data untuk mengukur kinerja terhadap KPI tersebut. Data dapat dikumpulkan dari berbagai sumber, seperti sistem akuntansi, sistem CRM, dan survei pelanggan. Data kemudian perlu dianalisis untuk mengidentifikasi tren dan masalah. Jika kinerja tidak memenuhi target KPI, maka perusahaan perlu mengambil tindakan korektif. Tindakan korektif dapat mencakup perubahan dalam strategi, taktik, atau operasi. KPI harus ditinjau dan diperbarui secara berkala. Hal ini untuk memastikan bahwa KPI tetap relevan dan efektif. KPI juga harus dikomunikasikan kepada seluruh karyawan perusahaan agar semua orang memahami bagaimana kinerja mereka berkontribusi pada tujuan dan sasaran OBP.
-
Lakukan Monitoring dan Evaluasi: Pantau dan evaluasi pelaksanaan operational business plan secara berkala. Bandingkan kinerja aktual dengan target yang telah ditetapkan. Identifikasi area yang perlu diperbaiki dan ambil tindakan korektif yang diperlukan. Jangan ragu untuk melakukan penyesuaian terhadap rencana jika diperlukan, sesuai dengan perubahan kondisi pasar atau lingkungan bisnis. Melakukan monitoring dan evaluasi adalah langkah penting dalam operational business plan (OBP) karena membantu perusahaan untuk: Memantau kemajuan dalam mencapai tujuan dan sasaran OBP, Mengidentifikasi masalah dan mengambil tindakan korektif, Memastikan bahwa OBP tetap relevan dan efektif. Monitoring adalah proses pengumpulan dan analisis data secara berkala untuk memantau kemajuan dalam mencapai tujuan dan sasaran OBP. Data dapat dikumpulkan dari berbagai sumber, seperti sistem akuntansi, sistem CRM, dan survei pelanggan. Evaluasi adalah proses penilaian terhadap efektivitas OBP dalam mencapai tujuan dan sasarannya. Evaluasi dapat dilakukan secara berkala, misalnya setiap bulan, setiap kuartal, atau setiap tahun. Hasil monitoring dan evaluasi harus digunakan untuk mengidentifikasi masalah dan mengambil tindakan korektif. Tindakan korektif dapat mencakup perubahan dalam strategi, taktik, atau operasi. OBP harus ditinjau dan diperbarui secara berkala. Hal ini untuk memastikan bahwa OBP tetap relevan dan efektif. Monitoring dan evaluasi harus dilakukan secara objektif dan transparan. Hasil monitoring dan evaluasi harus dikomunikasikan kepada seluruh karyawan perusahaan agar semua orang memahami bagaimana kinerja mereka berkontribusi pada tujuan dan sasaran OBP. Dengan melakukan monitoring dan evaluasi secara efektif, perusahaan dapat meningkatkan peluang untuk mencapai tujuan dan sasaran OBP. Selain itu, perusahaan juga dapat mengidentifikasi masalah dan mengambil tindakan korektif dengan cepat, sehingga meminimalkan dampak negatif terhadap kinerja perusahaan. Oleh karena itu, penting untuk meluangkan waktu untuk melakukan monitoring dan evaluasi secara komprehensif dan efektif.
Contoh Sederhana Operational Business Plan
Biar makin kebayang, berikut contoh sederhana operational business plan untuk sebuah bakery kecil:
- Tujuan: Meningkatkan penjualan roti sebesar 15% dalam 6 bulan.
- Analisis Situasi: Bakery memiliki reputasi baik, tapi pemasaran belum optimal. Pesaing utama memiliki variasi produk lebih banyak.
- Tindakan Operasional:
- Meluncurkan kampanye pemasaran media sosial (target: 5000 followers baru).
- Menambah 3 varian roti baru (target: penjualan 200 pcs per varian per bulan).
- Memberikan pelatihan kepada karyawan tentang pelayanan pelanggan (target: peningkatan skor kepuasan pelanggan).
- Anggaran:
- Biaya pemasaran: Rp 5.000.000
- Biaya bahan baku roti baru: Rp 3.000.000
- Biaya pelatihan karyawan: Rp 2.000.000
- KPI:
- Jumlah followers media sosial
- Penjualan roti per varian
- Skor kepuasan pelanggan
Kesimpulan
Operational business plan adalah alat yang sangat penting untuk membantu bisnis mencapai tujuannya secara efektif dan efisien. Dengan operational business plan yang baik, bisnis dapat memastikan kelancaran operasional, mengoptimalkan penggunaan sumber daya, mengidentifikasi dan mengatasi risiko, meningkatkan akuntabilitas, dan memudahkan pengambilan keputusan. Jadi, jangan tunda lagi! Segera susun operational business plan untuk bisnis kamu dan raih kesuksesan yang lebih besar! Semoga artikel ini bermanfaat ya, guys! Good luck!